Tampilkan postingan dengan label Berita Politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Politik. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 November 2016

Siapa yang Sebenarnya Diduga Makar oleh Kapolri ?

Bapak Ibuk, pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian tentang adanya upaya makar yang akan dilakukan pada tanggal 2 Desember 2016 bersamaan dengan aksi bela Islam menimbulkan berbagai kebingungan, pertanyaan dan spekulasi dari masyarakat bahkan tokoh tokoh nasional. Di dalam kalangan pemerintah sendiri juga muncul berbagai tanggapan misalnya, Menhan Ryamizard Ryacudu  mengaku tidak tahu menahu perihal itu. Kemudian anggota DPR dari komisi 1,  Supiadin Aries Saputra juga menganggap bahwa makar tidak mungkin terjadi.

Badan Intelejen Negara (BIN) juga memberikan pernyataan bahwa wajar saja Kapolri mengatakan adanya isu makar mengingat Polri memiliki perspektif sebagai aparat negara yang memberikan keamanan. Kemudian Fadli Zon juga menganggap bahwa isu tersebut adalah amatiran.

harusnya informasi intelejen didalami dulu, dicek, diklraifikasi, di hayati jangan ditelan mentah kemudian dikeluarin ke publik ini amatiran namanya,” tegas Fadli. Ditegaskannya, bagimana bisa mengambil keputusan tepat jika informasi mentah diungkapkan ke publik.

Banyak lagi komentar yang senada dengan ucapan Fadli Zon yang mengatakan bahwa pernyataan Kapolri tersebut justru meresahkan masyarakat misalnya komentar dari Front Pembela Islam (FPI) yang tentu saja menolak dengan keras pernyataan Kapolri tersebut.

Siapa yang diduga makar oleh kapolri
http://www.deliknews.com/2016/11/23/isu-makar-2-desember-ini-tanggapan-bin/
Namun POLRI bekerja tidak berdasarkan komentar-komentar yang tidak bertanggun jawab, POLRI bekerja berdasarkan fakta dan bukti-bukti di lapangan.

Bisa jadi POLRI sudah mencium adanya gerakan gerakan, rapat-rapat dan agenda agenda yang bermaksud menyerang pemimpin negeri ini. Apabila laporan dari intelejen menyebutkan bahwa ada upaya mengarah ke penggulingan kekuasaan mau tidak mau POLRI harus mengantisipasi hal tersebut dan langkah yang dilakukan oleh POLRI adalah mengumumkan kepada publik bahwa aksi bela Islam 3 membawa agenda yang membahayakan negara.


Siapa Orang atau Kelompok yang Diduga Makar Oleh Jenderal Tito Karnavian?


Adalah Sri Bintang Pamungkas, seorang aktivis tanah air baru baru ini dilaporkan ke Polisi karena diduga bermaksud melakukan upaya penggulingan kekuasaan dengan menumpang agenda Aksi Bela Islam. Benarkah tokoh reformis tersebut terbukti melakukan upaya makar ?
Biarkan nanti bukti yang berbicara.

baca juga :
Sri Bintang Pamungkas Dipolisikan Karena Diduga Makar ?
Aksi Bela Islam 2 Desember ditunggangi Makar, Umat Islam Jangan ikut Demonstrasi


Di lain pihak menilik sikap Jenderal Tito yang tenang dan tegas saat menyampaikan info makar, saya yakin bukan hanya Sri Bintang Pamungkas yang diduga melakukan aksi makar melainkan ada kelompok lain yang lebih memiliki kekuatan berada di belakang para demonstran. Kelompok ini memiliki sumber daya besar untuk menggerakkan massa.

Pendapat saya sebagai masyarakat awam yang hanya bisa melihat apa yang terlihat di media, keputusan Jenderal Tito yang mengatakan adanya upaya makar tentu tidak lepas dari peristiwa 4 November 2016 kemarin. Munculnya orasi-orasi yang bernada provokatif yang langsung ditujukan kepada Presiden misalnya, Penghinaaan terhadap Presiden yang diduga keluar dari mulut Ahmad Dhani, Orasi sumbang yang mengatakan akan menurunkan Presiden melalui parlemen jalanan dan lain-lain.

Berdasarkan peristiwa yang terjadi pada aksi bela Islam jilid 2 tersebut lalu ditambah dengan data-data dari intelejen, Jenderal Tito memandang aksi bela Islam jilid 3 sebagai kuda tunggangan untuk menyerang langsung Presiden.

Dalam situasi seperti ini, anggap saja kita percaya bahwa Aksi Bela Islam memang benar ditunggangi kepentingan lain, Otomatis akan muncul pertanyaan,  siapa yang paling berkepentingan terhadap jatuhnya Presiden Jokowi dari tampuk kekuasaan ?

Rabu, 23 November 2016

Sri Bintang Pamungkas Dipolisikan Karena Diduga Makar ?

Aktivis yang pernah menjadi musuh orde baru, Sri Bintang Pamungkas, nampaknya sudah ditakdirkan untuk terus menerus menjadi kritikus paling keras penguasa. Sejak zaman Suharto, beliau terus berurusan dengan Polisi, karena urusan makar. Sekarangpun pada zaman Jokowi, Sri Bintang dipolisikan oleh relawan Joko Widodo. Sri Bintang dipolisikan gara-gara beliau diduga merencanakan aksi makar untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo, bukan menjatuhkan dari tempat duduknya, tapi menjatuhkan Presiden agar Presiden Joko Widodo menjadi rakyat biasa. Iya menjadi rakyat biasa seperti SBY.

baca juga :
Ini Ini Alasan Sebenarnya Pemerintah Tidak Segera Mengangkat Guru Honorer Menjadi PNS (Guru Honorer Wajib Baca)
Jadwal Lengkap Siaran Langsung Piala AFF 2016 RCTI dan Inews TV

Dugaan tersebut sepertinya mengada-ada, namun berdasarkan informasi dari Nusantaranews.co, secara mengejutkan aktivis berusia 71 tahun tersebut mengatakan, “Apakah Ahok tersangka atau tidak, Jokowi harus jatuh. Diadili atau tidak, pokoknya Jokowi harus jatuh. Jadi kalau tanggal 25 (November) kita mulai Sidang Istimewa atau DPR sementara (DPRS) atau MPR sementara (MPRS), maka Jokowi jatuh,” ujar Sri Bintang saat diskusi “Kasus Ahok, Sasar Jokowi?” Di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).
Sri Bintang Pamungkas Makar
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150521182109-20-54867/semangat-sri-bintang-pamungkas-menantang-soeharto/

Sri Bintang Pamungkas pada Masa Orde Baru


Pada era Suharto, Sri Bintang merupakan aktivis yang paling keras menentang pemerintahan Suharto. Sikap kritis Sri Bintang bukan tanpa alasan, aktivis yang pernah menempuh pendidikan di luar negeri tersebut menilai Pemerintahan Suharto tidak sesuai dengan keinginannya. Keinginan Sri Bintang Pamungkas adalah menjadi Presiden. Pada tahun 1996, ia bahkan mendeklarasikan diri sebagai calon presiden bersama Julius Usman sebagai calon wakil presiden. Akan tetapi pemilihan umun yang diinginkannya adalah pemilu langsung, tanpa partai. Bahkan ia juga ingin mengubah Undang-undang Dasar 1945.

"Pertama, kami menolak Pemilu tahun 1997. Kedua, kami menolak Soeharto jadi presiden kembali. Ketiga, kami akan membuat tatanan baru. Tatanan itu, mengubah Undang-Undang Dasar 1945," ujarnya lugas.

Sri Bintang Pamungkas ingin Makar ?

Bapak Ibuk, barangkali akan sedikit kepincut dengan kritisnya Sri Bintang Pamungkas dan menganggap bahwa dia benar. Dan menduga bahwa dia selalu melakukan hal yang benar. Hal tersebut tidak bisa disalahkan, mengingat pada masa Suharto, Sri Bintang dengan heroiknya bersama-sama dengan aktivis lain bersuara keras untuk menumbangkan Suharto. Saat itu Sri Bintang berada di pihak yang benar, Suharto salah. Lalu apakah sekarang juga berlaku demikian ?

Belum tentu juga, pada  masa lalu, tumbangnya Suharto bukan semata-mata karena Sri Bintang Pamungkas, ada aktivis lain seperti Budiman Sudjatmiko, Dita Indah Sari, Pius Lustrilanang dan elemen bangsa yang lain. Apakah para aktivis tersebut juga memiliki ide yang sama dengan Sri Bintang ?, tidak. Mereka memilih cara yang logis, berpolitik, memasuki parlemen untuk mengubah tatanan bangsa menjadi lebih baik, bukan dengan main kudeta-kudetaan, atau merencanakan upaya makar.

Akan tetapi sebenarnya, masyarakat tidak perlu heran dengan apa yang dilakukan oleh Sri Bintang Pamungkas. Urusan kudeta mengkudeta sudah dilakukan oleh Sri Bintang sejak zaman Suharto, walaupun visi dan misi kudeta itu sendiri tidak jelas. Sri Bintang, meskipun pada masa Suharto dia merupakan aktivis yang bersuara paling keras. Namun tujuan akhir dari perlawanan Sri Bintang Pamungkas terhadap presiden kala itu adalah ternyata ia sendiri memiliki hasrat untuk menjadi penguasa yang dipilih secara langsung oleh rakyat tanpa melalui partai. Sebuah gagasan yang sangat tidak rasional dan dengan mudah dipatahkan oleh Suharto.

Lalu, sekarang ketika rezim berganti, tiba-tiba dia bersuara sangat keras terhadap pemerintahan Joko Widodo, entah karena dasar apa tiba-tiba bermaksud menggulingkan Pemerintahan Jokowi.

“Karena sistem kepartaian, sistem UU-nya, sistem pemilunya menghasilkan pemimpin gombal. Jokowi ini akumulasi dari rezim kegombalan. Kalo begitu kita tak bisa mengharapkan pada akhir pemilihan. Kita nggak bisa berharap pada pergantian presiden selanjutnya. Mereka berpikir, kita akan dihadapkan pada pemimpin gombal-gombal juga. Harus dihentikan ditengah jalan,” paparnya. 

Rupanya keinginan untuk menjadi presiden dan keinginan untuk mengubah sistem yang sudah ada di Indonesia masih tersimpan di dalam dada beliau. Keinginan untuk menyelenggarakan pemilu langsung tanpa partai masih bercokol di dalam dada. Dan mungkin keinginan untuk menjadi presiden pun masih terselip. Ya, gak papalah namanya juga manusia. Selamat berjuang Pak !


Selasa, 22 November 2016

Jadwal Lengkap Siaran Langsung Piala AFF 2016 RCTI dan Inews TV

Piala AFF Suzuki 2016 mulai digelar sejak tanggal 19 hingga 26 November 2016.  Kompetisi sepakbola tingkat ASEAN tersebut diikuti negara negara anggota ASEAN. Akan tetapi tidak semua anggota ASEAN mengikuti Piala Asean Footbal Federation, tercatat hanya 8 negara yang mengikuti kompetisi tersebut.

MNC media melalui RCTI dan Inews TV akan menyiarkan secara langsung pertandingan bergengsi di mana Timnas Indonesia ikut berlaga di Grup A. Perjuangan Timnas kebanggan bangsa Indonesia yang terkenal dengan nama Tim Garuda tampaknya akan cukup berat mengingat lawan yang dihadapi dalam setiap laga cukup kuat seperti misalnya timnas Thailand. Untuk itu agar perjuangan Timnas bisa berhasil, tidak ada salahnya kita semua menjadi suporter dengan datang langsung ke tempat pertandingan. Namun bagi yang tidak bisa datang langsung ke tempat pertandingan bisa menonton dari rumah melalui pesawat televisi dan jangan lupa untuk mendoakan agar Timnas juara.


Jadwal Piala AFF suzuki 2016


baca juga :

Lowongan Indonesia Mengajar 
Ini dia Nokia 216 Slims

Mari berdoa sejenak agar Timnas Indoensia menang dan menjadi juara.
Selesai !

Di bawah ini jadwal Siaran Langsung Piala AFF 2016 yang bisa Bapak Ibuk saksikan di RCTI dan Inews TV.

Grup A, 19 November 2016
Thailand vs Indonesia (Stadion Philippines Sports, Bocaue, Pukul 15:30 WIB)
Filipina vs Singapura (Stadion Philippines Sports, Bocaue, Pukul 19:00 WIB)

Grup B, 20 November 2016
Malaysia vs Kamboja (Stadion Youth Training Centre, Myanmar, Pukul 15:30 WIB)
Myanmar vs Vietnam (Stadion Youth Training Centre, Myanmar, Pukul 19:00 WIB)

Grup A, 22 November 2016
Thailand vs Singapura (Stadion Philippines Sports, Bocaue, Pukul 15:30 WIB)
Indonesia vs Filipina (Stadion Philippines Sports, Bocaue, Pukul 19:00 WIB)

Grup B, 23 November 2016
Malaysia vs Vietnam (Stadion Youth Training Centre, Myanmar.Pukul 15:30 WIB)
Kamboja vs Myanmar (Stadion Youth Training Centre, Myanmar, Pukul 19:00 WIB)

Grup A, 25 November 2016
Singapura vs Indonesia (Stadion Rizal Memorial, Pukul 19:00 WIB)
Filipina vs Thailand (Stadion Philippines Sports, Bocaue, Pukul 19:00 WIB)

Grup B, 26 November 2016
Vietnam vs Kamboja (Stadion Wunna Theikdi, Myanmar, Pukul 18:30 WIB)
Myanmar vs Malaysia (Stadion Youth Training Centre, Myanmar, Pukul 18:30 WIB).

SEMIFINAL (SF)

Leg Pertama
Sabtu (3/12/2016): Runner-up Grup A vs Juara Grup B
Minggu (4/12/2016): Runner-up Grup B vs Juara Grup A
Leg Kedua
Rabu (7/11/2016): Juara Grup B vs Runner-up Grup A
Kamis (8/11/2016): Juara Grup A vs Runner-up Grup B

JADWAL FINAL

Leg Pertama
Rabu (14/12/2016): Pemenang SF 1 vs Pemenang SF 2
Leg Kedua
Sabtu (17/12/2016): Pemenang SF 2 vs Pemenang SF 1.

Selamat menyaksikan.

sumber : http://soccer.sindonews.com/read/1155767/58/jadwal-siaran-langsung-piala-aff-2016-di-rcti-dan-inews-tv-1479276389

Sabtu, 19 November 2016

Sutan Bhatoegana Meninggal Dunia - Renungan buat Kita semua

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Ada kehidupan ada kematian. Kabar duka menyelimuti tanah air, Sutan Bhatoegana tutup usia. Dari detik.com diinformasikan bahwa beliau menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit BMC Bogor pada hari ini (19 November 2016) sekitar pukul 08.00.

Politikus partai demokrat tersebut meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari karena Sutan menderita penyakit kanker hati.

Selamat jalan Pak Soetan, Inna lillahi wainna ilaihi rajiun

Soetan Bhatoegana meninggal dunia

Sebelumnya memang beredar foto Soetan Bhatugana yang terlihat sangat kurus dibanding sebelumnya, juga sempat tersiar kabar bahwa beliau sudah meninggal dunia.


Kehidupan pribadi 



Sutan lahir dan besar di Pematang Siantar hingga SMP.Setelah itu Ia hijrah ke Medan untuk melanjutkan SMA dan Hijrah ke beberapa kota di Indonesia seperti Yogyakarta dan Jakarta.Saat ini Sutan telah mempunyai tiga orang anak hasil pernikahannya dengan Hj. Unung Rusyatie. Sutan Bathoegana berdomisili di Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat.

Pendidikan

baca juga :
Ini Dia 18 Sasaran dan Denda Operasi Zebra 2016 yang Wajib Anda Ketahui
Aksi Bela Islam: Cak Nun Mendukung Habib Rizieq ?

Sutan memulai pendidikannya di tingkat dasar pada SD Negeri 12 Padang Sidempuan. Setelah lulus SD pada tahun 1970, Ia melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Teknik Negeri (setingkat SMP) 1 Pematang Siantar. Tahun 1973 meneruskan sekolahnya di STM 1 Medan. Lulus dari STM 1 Medan, Sutan melanjutkan pendidikan dengan kuliah di Akademi ATN Yogyakarta. Selain di ATN yogyakarta, Sutan juga tercatat pernah berkuliah di kampus STIE Jagakarsa untuk jurusan S1 Manajemen lulus pada tahun 1996, STIM Jakarta jurusan S2 Manajemen lulus tahun 2003, dan STTNAS Yogyakarta untuk jurusan S1 Teknik Mesin lulus pada tahun 2007.

Karir Politik


Sewaktu berkuliah di ATN Yogyakarta Ia menjadi Kasie II Yon v Mahakarta ATN. Pengalaman lainnya antara lain Ketum Batak Islam Cilacap tahun 1990, dan Sekretaris ICMI ORSAT Cilacap tahun 1990. Karier politiknya dimulai dengan bergabung sekaligus sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat yang merupakan partai yang pada awalnya dibentuk untuk mengangkat figur Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Calon Presiden. Sutan beberapa kali menduduki posisi penting di Partai Demokrat diantaranya Wakil Sekretaris Jenderal DPP PD dan Ketua Departemen Perekonomian DPP PD. Dengan bendera Partai Demokrat Sutan terpilih menjadi Anggota DPR dua kali berturut-turut yaitu pada pemilu legislatif 2004 dan 2009. Di DPR, Sutan dipilih menjadi sekretaris Fraksi Partai Demokrat.

Renungan Buat Kita Semua


Peristiwa kematian adalah mutlak bagi makhluk hidup, termasuk saya dan anda. Maut bisa merenggut kapan saja tak peduli sedang susah atau senang. Membayangkan apabila kematian datang memang sangat menyeramkan. Saat kematian itu datang kita akan berpisah dengan anak, istri, suami, kakak, adik orang tua dan orang-orang yang kita cintai.

Bagi orang yang ditinggalkannya pun mengalami kesedihan yang luar biasa karena orang yang dicintai itu pergi.

Untuk itu, sebelum ajal menjelang mari kita terus berbuat baik kepada orang-orang yang kita cintai, usahakanlah agar tidak menyakiti hati mereka.

Mari tetap tebarkan cinta kasih kepada sesama manusia.

Aksi Bela Islam: Cak Nun Mendukung Habib Rizieq ?

Jika anda bertanya-tanya atau kepo tentang bagaimanakah sikap Mbah Nun, sesepuh Jamaah Maiyah Nusantara terhadap Aksi Bela Islam yang berlangsung begitu dahsyat. Berarti anda sama dengan saya. Tokoh-tokoh lain seperti Pak Din Syamsudin, Buya Syafii Maarif, Kiai Said Agil Siradj sudah jelas bagaimana sikap mereka. Akan tetapi, khusus untuk Mbah Nun yang sangat alergi untuk muncul di media elektronik, saya perlu mencari sendiri di internet khususnya melalui Google.

Di youtube, saya berhasil menemukan beberapa video yang diunggah oleh para youtubers dengan judul dan tema di antaranya tentang sikap Cak Nun terhadap FPI, sikap Cak Nun terhadap umat Islam yang mendemo Ahok , sikap Cak Nun terhadap Hahib Rizieq dan lain-lain.

Namun sayang, video video tersebut tidak menjelaskan secara spesifik sikap Cak Nun terhadap Aksi Bela Islam. Ditambah lagi, beberapa video tersebut bahkan diunggah sebelum tanggal 4 November 2106.

Cak Nun dukung Aksi Bela Islam
Setelah 411 berlangsung, para youtubers tersebut sengaja mengupload dan mengubah judul pada youtube menjadi judul yang bombastis terutama ceramah-ceramah Cak Nun yang kebetulan memiliki tema tentang Bela Islam padahal Ayahnya Sabrang tersebut berbicara bukan dalam konteks aksi 411. Meskipun demikian publik telah mendapat kesan seolah Cak Nun tidak mendukung Aksi Bela Islam

Saya tidak puas, karena sudah jelas video tersebut belum menjelaskan sikap Cak Nun yang sesungguhnya terhadap Aksi Bela Islam, Untuk itu saya mencoba mencari informasi lain.

Beruntung sekali, ketika saya membuka website FPI lalu membaca artikel artikel dalam blog tersebut, saya agak terkejut dengan adanya artikel berjudul "UMMAT ISLAM INDONESIA DIJADIKAN GELANDANGAN DI NEGERINYA SENDIRI" yang ditulis oleh Muhammad Ainun Nadjib.

Dalam hati saya agak heran, biasanya FPI sangat kontra dengan pendapat Cak Nun, seperti yang tertulis dalam link ini beberapa tahun silam https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=1046700445372535&id=183463895029532&comment_tracking=%7B"tn"%3A"O"%7D.

Akan tetapi, ini kok FPI malah memuat artikel yang ditulis Cak Nun (http://www.fpi.or.id/2016/11/ummat-islam-indonesia-dijadikan.html) ?


Cak Nun dukung FPI
http://www.fpi.or.id/


Kegalauan tersebut terjawab setelah saya membaca artikel di dalam website fpi.or.id.

Saya membaca dengan penuh kehati-hatian agar mampu menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh Cak Nun. Selesai membaca, saya cukup yakin tentang sikap Cak Nun terhadap aksi 4 November 2016. Akan tetapi, untuk memastikan bahwa artikel tersebut ditulis oleh Mbah Nun, saya mencoba mengunjungi CakNun.Com (https://caknun.com/2016/ummat-islam-indonesia-dijadikan-gelandangan-di-negerinya-sendiri/) dan memang benar bahwa artikel tersebut asli ditulis oleh Cak Nun.

10 Point dari Artikel "Ummat Islam Indonesia Dijadikan Gelandangan Di Negerinya Sendiri"

Ada sepuluh poin yang saya catat setelah membaca artikel yang ditulis mbah Nun terkait dengan Aksi Bela Islam 4 November 2016.
1. Menurut Cak Nun, ada pihak yang bermaksud menjadikan Ummat Islam Indonesia menjadi gelandangan.
2. Cak Nun mendapat informasi bahwa ada formasi baru persekongkolan internasional yang bekerja keras dan sangat strategis untuk menghancurkan Islam dan Indonesia.
3. Cara menghancurkan ummat Islam adalah dengan memecah belah.
4. NKRI memang benar akan dimakmurkan, tetapi bukan untuk rakyat Indonesia sendiri, melainkan untuk dua adidaya dunia.
5. Penguasa baru NKRI merupakan perpanjangan tangan dari dua adidaya dunia.
6. Ummat Islam merupakan bagian dari rakyat Indonesia yang paling sengsara.
7. Cak Nun merasa ditikam dari belakang
8. Adanya upaya deIslamisasi penduduk kampung-kampung, deIslamisasi Kraton, hingga deIslamisasi Pemerintahan Nasional, dengan plan dan timeline yang seksama, sangat kentara, bahkan terang-terangan dengan arogansi dan keculasan.
9. Kaum Muslimin dicuci otaknya secara nasional untuk mempercayai bahwa demokrasi tetap gagal selama pemimpin nasionalnya berasal dari mayoritas
10. Kalau para pejuang kebenaran 411 tidak memperoleh goal yang dimaksudkannya pada ‘pertempuran awal’, tidak boleh kaget dan malah perlu introspeksi total

Cukup sepuluh poin saja yang saya ambil dari artikel "Ummat Islam Indonesia Dijadikan Gelandangan di Negerinya Sendiri" karena poin lainnya memiliki muatan yang kurang lebih sama.

Pendapat Saya terhadap "Ummat Islam Indonesia Dijadikan Gelandangan di Negerinya Sendiri"

Sekarang saya ingin mengemukakan uneg-uneg saya setelah membaca artikel Cak Nun tersebut.

Pertama kali menjumpai tulisan Muhammad Ainun Nadjib yang di-copy paste di website FPI saja sudah cukup membuat saya agak heran. Biasanya FPI dengan keras akan mengecam aktivitas Cak Nun yang tidak sesuai dengan garis kebijakan FPI. Akan tetapi kemudian saya mengerti bahwa tidak selamanya perbedaan pendapat di antara dua kelompok akan terus terjadi.

Begitu juga dengan perbedaan pendapat di antara Cak Nun dan Habib Rizieq (ketua FPI). Jika sebelum Aksi Bela Islam terjadi, Cak Nun pernah mengatakan bahwa Islam itu tidak perlu dibela, bahwa Cak Nun beragama Islam itu justru ingin dibela Islam dan banyak lagi kalimat lain yang memberi kesan bahwa Cak Nun tidak sependapat dengan FPI, setelah peristiwa Aksi Bela Islam semua itu sudah berubah.

Perubahan itu sudah mulai dari dimunculkannya tulisan Cak Nun "Ummat Islam Dijadikan Gelandangan di Negerinya Sendiri".

Hasil tafsiran saya dimulai dari judul artikel," Ummat Islam Dijadikan Gelandangan di Negerinya Sendiri (UIDGDNS)". Pertanyaan yang muncul di benak, ketika membaca judulnya adalah, "siapakah yang menjadikan ummat Islam gelandangan ?"

Jawaban dari pertanyaan tersebut sangat mudah, dari artikel tersebut, orang atau kelompok yang menjadikan ummat Islam di Indonesia gelandangan adalah penguasa baru NKRI. Saya tidak asal menjawab. Akan tetapi berdasarkan artikel yang dimuat di website FPI tersebut atau silakan baca poin ke-5 yang saya tulis di atas, secara jelas Cak Nun mengatakan bahwa penguasa baru NKRI merupakan perpanjangan tangan dari dua adidaya dunia.

Bukan hanya itu, menurut Cak Nun, pihak yang bertanggung jawab terhadap upaya deIslamisasi penduduk kampung-kampung, deIslamisasi Kraton, hingga deIslamisasi Pemerintahan Nasional, dengan plan dan timeline yang seksama, sangat kentara, bahkan terang-terangan dengan arogansi dan keculasan adalah penguasa baru NKRI.

Pihak yang mencuci otak kaum muslimin juga penguasa baru NKRI.
Pihak yang memecah belah kemudian menghancurkan umat Islam adalah penguasa baru NKRI.
Pihak yang membuat sengsara umat Islam adalah penguasa baru NKRI.
Pihak yang menyebabkan formasi baru persekongkolan internasional yang bekerja keras dan sangat strategis untuk menghancurkan Islam dan Indonesia adalah penguasa baru NKRI.

Apakah semua itu benar ?

Jika semua itu benar, betapa kejamnya sang penguasa baru NKRI. Susah payah dia menjadi penguasa, namun tujuannya hanya untuk menjadi makelar dua negara adidaya dengan mengorbankan rakyatnya termasuk umat islam di dalamnya.

Apabila dasar pemikiran Cak Nun memang seperti itu, wajar saja beliau menyebut mereka yang mengikuti aksi 4 November adalah pejuang kebenaran 411.

Dengan demikian pertanyaan yang saya lontarkan pada judul artikel saya ini terjawab sudah.

Sayangnya, saya tidak sependapat. Saya tidak percaya bahwa penguasa baru NKRI adalah sumber penderitaan umat Islam di Indonesia.