Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi Tentang Pahlawan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi Tentang Pahlawan. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Oktober 2017

Kumpulan Puisi Hari Pahlawan 10 November 2018



Sejarah bangsa ini mencatat bahwa tanpa orang-orang yang berjuang tanpa pamrih, kemerdekaan mustahil diperoleh. Merekalah para pahlawan, yang pada tanggal 10 November 2017 kita wajib mengheningkan cipta-meskipun sejenak-demi mengenang jasa para pahlawan.
Peristiwa tersebut dilatari oleh kegigihan arek-arek suroboyo melawan kolonialisme Inggris. Sebuah peristiwa perang habis-habisan yang penuh pengorbanan, kegigihan demi bangsa Indonesia.

Berikut ini kumpulan puisi dalam rangka hari pahlawan 10 November 2017.

Di Tanah yang Kita Pijak


Di tanah yang kita pijak
ada cerita cerita
yang jarang kita dengarkan
juga jarang kita baca

Di tanah yang kita pijak
kita tak pernah tahu
seperti apa kondisi tanah ini pada masa lalu

masih berupa lahan kosong
hutan belantara
kebun kopi
kebun teh
atau hanya semak belukar

Kita harus tahu
bahwa
jauh sebelum kita
berada di sini

ada jejak jejak para pahlawan
Jejak para pendahulu kita
yang bergerilya
bersembunyi dari intaian musuh
bahkan ada jejak pertempuran mereka
di tanah yang kita pijak

Menjadi tugas kita semua
sebagai generasi muda
menapaktilas jejak para pahlawan
dengan mewarisi semangat mereka yang berkobar-kobar
sikap pantang menyerah yang teruji zaman

demi kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia



Pahlawanku, Inilah Janjiku


Aku tak pernah tahu
siapakah dirimu
apakah pekerjaanmu kala itu

yang aku tahu
sejarah telah menaburi dirimu
dengan bunga-bunga yang mengharumkan namamu

Pahlawanku,
perjuanganmu dalam memperjuangkan kemerdekaan
mempertahankan harga diri bangsa

yang bertahun-tahun lamanya
diinjak-injak bangsa kolonialis

telah menggugah semangat di dalam dadaku
menghadirkan rasa nasionalisme yang sama
dengan yang engkau miliki kala itu

kini, kuberjanji
akan meneruskan perjuanganmu, pahlawanku
berfikir demi kemajuan bangsa
melangkah demi terwujudnya Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
berkarya demi kemanusiaan
bertindak demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Itulah janjiku, wahai pahlawanku

Mengenang perjuangan Arek-Arek Suroboyo

Dentuman meriam yang menggelegar
suara mitraliur yang seolah tak berhenti
juga 
ledakan granat di sana-sini

tak menyurutkan langkahmu
untuk terus bangkit berjuang
melawan penjajah yang serakah dan kejam

Semangatmu mempertahankan harga diri bangsa
sungguh menginspirasi generasi penerusmu
wahai arek-arek suroboyo yang berperang
pada November 1945

Arek-arek Suroboyo
kegigihanmu dalam menghadapi desingan peluru
membuat kami harus bisa meneruskan 
jejakmu
Allahu Akbar !
Merdeka Atau Mati !

Kamis, 28 September 2017

Puisi Hari Kesaktian Pancasila untuk Anak SD, SMP dan SMA

Seiring pergantian waktu dari 30 September ke 1 oktober 1965, terjadilah peristiwa di luar dugaan, semua orang, kecuali para pelaku penculikan. Malam itu menjadi malam yang naas bagi enam jenderal TNI AD, mereka diculik kemudian dibunuh secara keji di sebuah tempat bernama lubang buaya, Jakarta Timur.
Secepat kilat, para pelaku pembunuhan berhasil ditemukan, mereka adalah Partai Komunis Indonesia (PKI) yang meminjam tangan anggota pasukan cakrabirawa.

Untuk memeringati peristiwa tragis tersebut, Pemerintah menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai hari kesaktian Pancasila, sebab negara telah berhasil menghalau PKI yang dianggap akan mengganti dasar negara Pancasila.

Di bawah ini, kumpulan puisi dalam rangka hari kesaktian Pancasila 1 Oktober 2017 untuk anak Sekolah.


Pancasila, Lambang Sakti Negeri Pertiwi


Berbaringlah Engkau dengan tenang
di taman Makam Pahlawan
wahai putra-putra terbaik bangsa

nyawamu
telah terenggut
darahmu
telah tertumpah

Engkau menjadi korban keganasan revolusi
dari mereka yang hendak mengganti ideologi negara
menjadi ideologi selain Pancasila

Namun Pancasila tetap  sakti
menjadi ideologi tertinggi bangsa Indonesia

Wahai Pahlawan Revolusi
Pengorbananmu tak kan sia-sia
Pancasila akan kami jaga segenap jiwa raga
di bumi nusantara tercinta


Monumen Pancasila Sakti, Saksi Bisu Sebuah Tragedi


Di sana
di Lubang Buaya
berdiri bangunan-bangunan
untuk mengenang tragedi 1965

Di sana
berdiri patung pahlawan Revolusi
yang gugur demi Pancasila
agar tetap menjadi ideologi negara tercinta

Di sanalah
Monumen Pancasila Sakti
yang dulu digunakan untuk menghilangkan
nyawa para Jenderal penjaga Pancasila

Di sanalah Monumen Pancasila Sakti
tempat ziarah
dan mengenang
pembunuhan keji
demi tujuan keserakahan manusia
keserakahan manusia


Pancasila akan Tetap Sakti


Pemberontakan demi pemberontakan
telah terjadi berkali-kali
di bumi pertiwi ini

pengkhianatan demi pengkhianatan
mewarnai sejarah bangsa Indonesia

Mereka hendak mengganti Garuda Pancasila
dengan ideologi lain
DI/ TII
Permesta
PKI

semua berhasil dihalau
berkat persatuan dan kesatuan
seluruh putra-putri negeri ini

jayalah Pancasila
Jayalah Pancasila Sakti
di Negara Kesatuan Republik Indonesia

Minggu, 24 September 2017

Kumpulan Puisi Pahlawan Revolusi untuk Anak SD, SMP dan SMA

Bulan September menjadi bulan paling dikenang oleh seluruh putra-putri bangsa ini sebagai bulan penuh konflik dan penuh darah. Bagaimana tidak, setelah Pak Harto mewajibkan TVRI menayangkan film pengkhianatan G 30 S PKI, yang berisi peristiwa gugurnya delapan pahlawan yang dibunuh di Lubang buaya, masyarakat Indonesia menjadi hafal peristiwa 1965.

Adalah tujuh Jenderal yang gugur secara mengenaskan sebagai pahlawan Revolusi yang oleh berbagai sumber dilakukan oleh PKI. Rasa duka mendalam dirasakan seluruh elemen bangsa atas gugurnya delapan Pahlawan revolusi tersebut.

Di bawah ini kumpulan Puisi mengenang gugurnya Pahlawan Revolusi


Semua Puisi di bawah ini merupakan karya: Arif Rahmawan

Satu Oktober Enam Lima

Pagi buta,
Enam jenderal Tentara Nasional Indonesia
dan satu jasad seorang Polisi
serta satu jasad perwira muda
gugur

Air mata duka mengalir
menganak sungai
membasahi pipi sang burung garuda

Oh, duka lara
meliputi penjuru nusantara
awan gelap memenuhi
langit Indonesia

Enam Jenderal itu
menjadi tumbal
ambisi dan keserakahan
serta nafsu berkuasa
dari sekelompok anak bangsa

nyawa para Jenderal
dihilangkan paksa
demi meraih tujuan
melalui cara-cara yang tak berperi kemanusiaan

Putra-putri terbaik bangsa gugur
bersimbah warna merah
menjadi korban
rencana keji
yang disusun
pada malam-malam
gelap
dingin
dan sunyi

Satu Oktober enam lima
peristiwa tragis
bagi Pahlawan Revolusi
dan seluruh penjuru Indonesia


Doa kami Untukmu, Sang Pahlawan Revolusi

Pedih rasanya hati kami
membayangkan peristiwa keji
yang pernah terjadi

Tuhan,
pagi itu
satu oktober tahun enam lima
delapan putra terbaik negeri ini
ditemukan telah meninggal dunia

nyawa mereka dihilangkan paksa
entah oleh siapa

mereka gugur oleh perbuatan
sekelompok massa
yang haus kekuasaan

Namun, haruskah tangga kekuasaan selalu berlumur darah ?

Tuhan, hanya doa kami panjatkan
berharap lapangkanlah kubur para pahlawan revolusi
yang gugur karena kerasnya perebutan kekuasaan
pada tahun enam lima

Ampunilah dosa-dosa mereka
dan tabahkanlah hati putra-putri
anak cucu mereka

Amin

Minggu, 04 Juni 2017

Puisi tentang Bung Karno, Sang Prokamator

Entah kita sadari atau tidak, selama ini sosok Proklamator-baik Bung Karno maupun Bung Hatta-rasanya kurang begitu populer di kalangan rakyat maupun di kalangan pelajar. Tanpa bermaksud membandingkan peran di kalangan para pahlawan, sosok proklamator masih kalah populer di bandingkan Ki Hajar Dewantara atau R.A. Kartini. Baik Ki Hajar Dewantara dan R.A. Kartini maupun para proklamator, mereka adalah pahlawan yang sudah memberi kontribusi sangat besar bagi bangsa ini. Namun mengapa kepopuleran Bung Karno dan Bung Hatta masih kalah dengan pahlawan pendidikan dan pahlawan emansipasi wanita ?

Semua itu bukan tanpa sebab, sejak orde baru, kedua proklamator tersebut memang jarang dimunculkan. Pemerintah saat itu kehabisan ide untuk memeringati sosok sang Proklamator. Bung Karno misalnya, pada 1 Juni 1945 sudah jelas bahwa gagasan beliau tentang dasar negara yang kemudian dikenal dengan nama Pancasila telah disampaikan. Namun orde baru memang sengaja hendak menghilangkan peran Bung Karno dengan cara tidak melakukan peringatan hari Lahir Pancasila. Orde baru menggeser kesaktian Pancasila ke peristiwa 1965.

Dua paragraf di atas menjadi pembuka puisi karya saya tentang Bung Karno. Puisi-puisi sederhana tentang sang Proklamator.

Tentang Marhaenisme


Puluhan tahun silam
berdiri bangunan-bangunan berwarna merah bertuliskan
Panti Marhanisme

Hati hanya bertanya-tanya
apakah Marhaenisme itu ?

Puluhan tahun setelah itu
baru kutahu
Marhaenisme
adalah ideologi

Ia adalah alat pembebasan rakyat
dari kebodohan dan kemiskinan
yang melingkupinya

Penggagasnya adalah Sukarno Muda
yang terenyuh hatinya

melihat kemiskinan dan kebodohan
yang dialami rakyat Indonesia kala zaman penjajahan Belanda

Marhaenisme kemudian menjelma
menjadi ideologi Partai yang didirikan Bung Karno
Partai Nasional Indonesia 

Berpijak pada Marhaenisme
Bung Karno bergerak dan
berjuang tanpa lelah
demi bangsa Indonesia
menghadapi penjajahan Belanda

Sekarang tugas kita generasi muda
meneruskan jejak Bung Karno
Membangun bangsa Indonesia
yang diperjuangkan dengan susah payah 
oleh para pendiri bangsa



Derita Sang Pemimpin Revolusi

Bung, Engkau adalah buron
gerak-gerikmu senantiasa diawasi polisi Belanda
bagi Pemerintah Hindia Belanda
suaramu yang lantang menggelegar
di depan podium
membuat Penjajah bergidik ketakutan

Mereka takut dengan kejujuranmu
dalam menggambarkan realita kehidupan rakyat
Hindia Belanda kala itu
dan terutama membongkar segala kebusukan
penjajah Belanda

Pidatomu
Orasimu
yang berapi-api
mampu memberi pendidikan
politik yang bisa dipahami dengan mudah
oleh rakyat Hindia Belanda kala itu

Tak ada pilihan lain bagi Pemerintah kolonial
selain mengirimmu ke Penjara
Mereka juga mengasingkanmu
ke tempat terpencil

agar kau bisa mati perlahan-lahan dicekam kesepian
Pemerintah Kolonial sungguh kejam
Namun atas takdir Tuhan
engkaulah orang yang sangat berperan
bagi kelahiran bangsa

Bung Karno, sang pemersatu bangsa


Sidang BPUPKI telah menjadi saksi
bagaimana kecintaanmu terhadap seluruh
rakyat Indonesia

tanpa pandang bulu
baik yang beragama 
Islam
Hindu
Kristen
Buddha
Katolik
bahkan mereka yang tidak beragama

Atau mereka yang bersuku-suku
Jawa
Bali
Dayak
dan Papua


Engkau pelajari dengan seksama
bagaimana kehidupan rakyat Indonesia

hasilnya, engkau lahirkan formula pemersatu bangsa
pemersatu seluruh agama di Indonesia
dan pemersatu suku-suku di Indonesia

Pancasila
Pancasila

Telah mempersatukan semua perbedaan itu
dalam satu wadah raksasa
bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasar Pancasila.


Bung Karno sang Proklamator


17 Agustus 1945,
di hadapan ribuan orang
yang sudah menunggumu
dengan berpeluh dan bersesakan

bersama sahabatmu, Hatta
kau bacakan juga teks Proklamasi Kemerdekaan
yang dinanti rakyatmu

Kau bacakan proklamasi kemerdekaan
sebagai tanda 
bahwa perjuanganmu sebagai bangsa
yang ingin mengatur diri

sekaligus pemersatu rakyat Indonesia.

Wahai Bapak Prokamator
Wahai Bung Karno

jasa-jasamu sangat besar bagi bangsa Indonesia.

Sabtu, 13 Mei 2017

Kumpulan Puisi Hari Kebangkitan Nasional, Terbaik 2017

Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas)diperingati bangsa Indonesia tiap tanggal 20 Mei. Tanggal tersebut dipilih berdasarkan berdirinya organisasi pergerakan nasional Budi Utomo yang berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Budi Utomo dipilih sebagai simbol dari kebangkitan nasional karena organisasi tersebut adalah organisasi pergerakan modern yang memberikan kesempatan kepada warga Indonesia tanpa memandang suku untuk masuk ke dalam organisasi tersebut.

Saat ini, momentum kebangkitan nasional sangat tepat diperingati mengingat ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia masih saja seputar identitas kebangsaan yang sengaja hendak digerus perlahan-lahan oleh ormas-ormas tertentu.

Untuk menyemarakkan suasana peringatan harkitnas kali ini saya akan merangkai kata menjadi puisi bertema kebangkitan Nasional.


Budi Utomo, 20 Mei 1908


Ratusan tahun sudah bangsa Indonesia
yang dahulu bernama nusantara
hidup dalam belenggu penjajahan
bangsa-bangsa Eropa
dan Kerajaan Jepang

Tak kurang-kurang perjuangan-perjuangan
dan peperangan bersenjata terjadi di mana-mana

Namun penjajah tak kunjung pergi dari bumi nusantara
Penjajah sangat licik dan culas

Sementara pejuang nusantara terlalu frontal
menghadapi penjajah

Semua itu menggelisahkan putra-putri negeri ini
dengan cara apa mengusir penjajah

Akhirnya, melalui pemikiran yang mendalam
dan kehendak untuk mengibarkan bendera merah putih
di seantero negei

di sekolah kedokteran, STOVIA
Lahirlah organisasi bernama Budi Utomo
dengan tekad membaja
mereka, sekelompok pemuda

berjuang melalui jalur pemikiran dan diplomasi
menghadapi penjajah yang serakah

Mereka berjuang mati-matian

mewujudkan tekad Indonesia Merdeka
bangkitlah bangsaku
bangkitlah putra putri negeriku

Indonesia Merdeka


Hari Kebangkitan Nasional telah Tiba


Bangsa Indonesia telah menetapkan dua puluh mei
sebagai hari kebangkitan nasional
yang harus diperingati dengan khidmat
oleh seluruh putra putri negeri ini

hari tersebut dipilih bukan asal pilih
Budi Utomo adalah organisasi yang berciri khas nasionalis
modern dan berorientasi pada kemerdekaan bangsa Indonesia

perjuangan mereka tidak semata-mata mengandalkan senjata
tapi melalui pemikiran dan diplomasi yang berat dan tak kalah melelahkan

Bangsa Indonesia harus meneladani semangat kebangkitan nasional
yang bergelora dalam dada para pemuda bangsa

Semangat tersebut memberi landasan perjuangan
anak anak muda dalam menghadapi penjajahan Belanda

Setelah itu bermunculan organisasi-organisasi
yang hendak turut andil memerdekakan bangsa Indonesia

Kebangkitan nasional adalah momentum
bagi bangsa Indonesia untuk bangkit melawan penjajah kala itu

Pada masa sekarang,
kebangkitan nasional adalah momentum
untuk bangkit melawan kebodohan, kejahatan dan disintegrasi bangsa
dengan fokus satu tujuan Indonesia yang bermartabat
dan mampu menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Mari jadikan Hari Kebangkitan Nasional
untuk bersama-sama membawa Indonesia
melangkah menuju cita-cita para pendiri negeri

Bangkitlah seluruh putra-putri negeri ini
dalam satu barisan
demi Indonesia jaya
Indonesia Jaya
NKRI jaya yang kita cintai


Bangkitlah Putra-Putri Negeri

Lihatlah wajah bangsa Indonesia
akhir-akhir ini seperti tercabik-cabik
oleh egoisme
kelicikan
disintegrasi
kemiskinan
kejahatan
penyalahgunaan kekuatan politik
dan oleh pemaksaan kehendak sekelompok massa

Semua itu terbaca jelas melalui media massa
atau sosial media

Wahai para pemuda
di pundakmu terpikul beban berat tersebut
yang harus engkau singkirkan
semua persoalan itu harus terselesaikan

Melalui peringatan hari kebangkitan nasional
ini saatnya kita bersama
berdiri berbaris  di bawah kibaran bendera merah putih
hanya merah putih

Merah Putih...

kita harus menghilangkan perbedaan Suku Agama Ras dan Antar Golongan
demi tercapainya bangsa Indonesia yang melindungi segenap rakyatnya
sebagaimana tujuan para pendiri bangsa Indonesia

Rabu, 10 Mei 2017

Kumpulan Puisi Perjuangan Pahlawan Bangsa

Puisi yang akan saya tulis di bawah ini merupakan kumpulan puisi perjuangan para pahlawan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Pada masa perjuangan, mereka tak pernah berfikir akan dikenang sebagai apa oleh anak cucu bangsa Indonesia.

Bagi mereka, penindasan yang dilakukan oleh penjajah Belanda, Jepang, Inggris maupun Spanyol sudah melewati batas-batas kemanusiaan. Selain mangambil kekayaan alam Indonesia, para penjajah itu juga melakukan kekejian pada putra bangsa.

Atas dasar itulah, mereka bangkit dan bergerak menentang dan menantang penjajah. Merdeka atau Mati. Lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup dijajah. Itulah semboyan mereka.



Meneladani Jejak Perjuangan Pahlawan


Perjuangan tanpa pamrih
Yang telah dilakukan para pahlawan
Hendaknya bisa kita teladani

Kala itu, para pahlawan
Berjuang membela kehormatan
Bangsa Indonesia dengan menggunakan berbagai metode perjuangan

Dengan cara mengangkat senjata
Melalui cara diplomasi
Juga melalui metode pendidikan

Setiap pahlawan
Berjuang dengan cara masing-masing

Hari ini, medan juang yang sedang
Dihaapi generasi penerus bangsa
Sudah jauh berbeda

Sekarang tidak ada lagi
Para penjajah yang bercokol Di Indonesia
Namun perjuangan putra-putri penerus bangsa
Adalah melawan kemiskinan dan kebodohan
Yang masih menyelimuti negeri ini

Kita semua masih bisa meneladani semangat juang
Para pahlawan, dengan cara bekerja ikhlas tanpa pamrih
Demi tercapainya masyarakat yang adil dan makmur
Berdasarkan Pancasila


Taktik Gerilya Para Pejuang


Dengan gagah berani, para pahlawan
Merangsek maju menghadapi ganasnya tentara Belanda
Berbekal semangat juang yang tinggi
Mereka berlarian dengan bambu runcing di tangan
Menyerang para penjajah

Belanda yang bersenjata modern kalang kabut
Para pejuang datang tak diundang
Lalu tiba-tiba menghilang di balik
Kepulan asap atau rimbun pepohonan

Itulah serangan dengan taktik gerilya
Yang dilancarkan para pejuang

Tak memiliki senjata modern
Membuat para pejuang menggunakan
Metode peperangan paling baik
Demi menghajar Tentara Belanda

Hasilnya, Belanda mampu dipukul mundur
Dengan menggunakan taktik pukul dan lari
Selesai menyerang, pejuang lari sembunyi
Hingga membuat Tentara Belanda berhasil dipukul mundur

Perjuangan Para Perawat pada zaman Perjuangan


Para perawat adalah mereka yang bertugas
Sebagai tim medis dalam sebuah pertempuran
Kehadirannya sangat penting dalam sebuah peperangan

Jasamu sangat layak dikenang sebagai kusuma bangsa
Para perawat dengan berseragam palang merah
Mendatangi medan pertempuran bersama dengan para pejuang

Jika ada pejuang yang tiba-tiba tertembus peluru
Atau terkena ledakan granat juga bom
Para perawat segera datang untuk merawat mereka

Dalam kondisi darurat dan serba mencekam
Mereka cekatan mengobati para pejuang yang terluka

Dibalutnya lengan yang luka tertembus peluru
Diperbannya kepala pejuang yang mendadak berdarah
Karena terkena serpihan bom

Dengan mental baja dan rasa ikhlas yang dalam
Para perawat menjadi bagian tak terpisahkan
Dalam perjuangan merebut kemerdekaan

Jumat, 21 April 2017

Kumpulan Puisi Pahlawan untuk Anak SD Terbaru 2018

Murid Sekolah Dasar (SD) pada hakikatnya merupakan manusia-manusia kecil yang jiwanya masih bersih dan belum terlalu banyak terkontaminasi oleh bercak-bercak kotoran seperti sikap koruptif, tidak bertanggung jawab dan sikap-sikap tercela lainnya. Salah satu cara menanamkan jiwa dan semangat yang positif adalah mengajarkan dan menanamkan semangat kepahlawanan dalam jiwa mereka. Melalui puisi bertema kepahlawanan, diharapkan anak-anak SD mampu mewarisi semangat para pahlawan terutama semangat rela berkorban terhadap tanah air.

Di bawah ini merupakan kumpulan puisi bertema kepahlawanan yang sangat tepat diberikan kepada putra-putri bapak Ibuk yang masih dalam usia Sekolah Dasar. Untuk memahami makna yang terkandung secara utuh, sila baca puisi hingga pada akhir kata pada puisi-puisi di bawah ini.



Pangeran Diponegoro, sang Pemberani

Sejak kecil engkau tinggalkan
Hiruk pikuk kerajaan
Engkau lebih memilih
Tinggal lingkungan santri
Bersama dengan nenekmu

Namun, ketika penjajah Belanda
Diam-diam semakin
Menunjukkan keserakahan mereka
Dengan menguasai tanah-tanah rakyat

Engkaulah yang pertama terusik
Engkau bangkit bergerak

Dengan keris tergenggam di tangan
Dengan sorban mengikat di kepala
Di atas kuda yang gagah perkasa

Engkau kobarkan semangat perlawanan
Kepada penjajah Belanda
Yang bersenjatakan meriam
Dan bedil

Engkau pantang menyerah
Perang gerilya menjadi taktik
Jitu menghadapi Belanda

Perjuanganmu tak terhenti
Hingga Belanda kehilangan akal
Mereka gunakan tipu daya diplomasi
Dengan tujuan hanya untuk menangkapmu

Engkaulah sang pemberani
Belanda tak sanggup menghadapi

Mereka membuang dirimu
Ke Ujung Pandang
Di sanalah akhirnya Engkau Wafat
Wahai Pangeran Diponegoro
Pangeran pemberani dari tanah Jawa.


Pahlawan yang Pemberani

Pada zamanmu
Penindasan dan Penjajahan
Telah dilakukan para penjajah
Portugis,
Inggris,
Belanda dan
Jepang

Mereka datang hanya untuk menyiksa rakyat nusantara
Mereka datang hanya untuk mengirim penderitaan
Bagi Ibu-ibu di bumi nusantara

Wahai pahlawan, hatimu perih
Melihat penderitaan rakyat nusantara

Keberanianmu timbul
Saat terdengar jerit kesakitan
Yang keluar di sela-sela nafas kelelahan
Dari Rakyat yang dikerja paksakan oleh penjajah

Engkau bangkit
Dengan tangan terkepal
Semangat yang membaja

Engkau kobarkan perang
Pada penjajah

Engkau relakan jiwa ragamu
Demi rakyat di bumi nusantara

Engkaulah sang pahlawan
Yang tak berharap jasamu
Untuk dikenang

Semangatmulah yang akan kuwarisi

Mengenang Bung Tomo

Engkau dikenal orang
Dengan nama bung Tomo
Suaramu yang lantang
Membangkitkan semangat
Arek-arek Suroboyo
Menghadapi
Gempuran meriam
Kendaraan lapis baja
Dan senjata modern pasukan Inggris

Namun Engkau dan Arek-arek suroboyo
Tak gentar menghadapi desingan peluru Tentara Inggris
 yang menyerang tanpa henti

Bung Tomo,
Engkau begitu berani
Engkau korbankan jiwa raga
Demi kedaulatan bangsa
Demi kota Surabaya

Meski nyawa selalu terancam
Engkau tak berhenti untuk
Berjuang

Bung Tomo,
Engkaulah pahlawan
Engkaulah Arek Suroboyo
Engkaulah kusuma bangsa