Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi Tentang Guru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi Tentang Guru. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 Desember 2019

30+ Puisi Cita Cita Menjadi Guru untuk Anak SD

Puisi merupakan kata-kata yang disusun sedemikian rupa. Penulis menuliskannya dengan penuh perasaan dan penghayatan sehingga lahirlah kata-kata yang terpilih yang juga mampu menggugah perasaan para pembacanya.

Bagi peserta didik usia sekolah Dasar, sungguh penting sekali mengajarkan sastra puisi kepada mereka. Tidak perlu muluk-muluk akan tertulis kata-kata yang sangat indah di buku-buku mereka, kita tanamkan terlebih dahulu kegemaran menuangkan ide dan imajinasi dalam puisi.



Puisi-puisi di bawah ini bukan contoh karya sastra terbaik yang ada di dunia ini, hanya sepercik gerimis dalam keindahan karya sastra puisi. Puisi tentang cita-cita menjadi guru, bagi anak-anak kita yang masih dalam tahap sekolah dasar.

Tuhan, izinkan aku menjadi Guru

Aku anak kecil
yang tumbuh besar
di rumah
dalam hangatnya kasih sayang ayah
ibu

Di sekolah
aku menjadi murid yang patuh
kepada para guru

Mereka sosok pintar dan penyabar
tanpa lelah berbicara dan berdialog
dengan kami

Mereka juga begitu sabar
mengajari kami
ilmu-ilmu baru
yang membuat diriku takjub

Bahagia rasanya jika
kelak aku bisa seperti mereka
mengajarkan ilmu kepada para siswa
agar mampu mengarungi hidup
di dunia dan di akhirat

Tuhan, izinkan aku menjadi Guru


Cita-Citaku Menjadi Guru

Kelak jika besar
cita-citaku hendak menjadi guru

Berseragam rapi sekali
berbekal ilmu
Setiap pagi berangkat ke sekolah
mengajarkan ilmu-ilmu
matematika, bahasa Indonesia
dan sebagainya

Para muridku yang semula tak bisa membaca
akan aku ajari menulis abjad
juga menulis angka
demi masa depan mereka
demi kebahagiaan mereka

Dunia yang gelap akan bercahaya
berkat ilmu-ilmu penguak kebodohan
yang aku ajarkan kepada murid-muridku

Cita-citaku menjadi Guru
semoga diberkati Tuhan.

Cita-Cita Menjadi Guru yang Jujur

Aku ingin bersekolah yang cukup tinggi
agar kelak bisa menjadi guru

Dengan menjadi guru yang jujur
dan pandai bersyukur

Jika aku menjadi guru
aku akan mengamalkan ilmuku
yang kuterima dari para guruku

Akan kuajarkan berbagai ilmu pengetahuan
agar para muridku
menjadi pandai

Aku juga akan mengajarkan
ilmu kebaikan
agar para muridku
menjadi bijaksana
dan menjadi jujur

Sabtu, 04 November 2017

Puisi Hari Guru Nasional yang Menyentuh Hati



Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November. Sebagai sosok penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, guru banyak disorot dan diperhatikan oleh berbagai kalangan. Terselip harapan-harapan kepada sosok guru dan pendidikan di Indonesia pada hari Guru Nasional.

Saya, merayakannya-lagi-lagi-dengan puisi.

Semua Puisi di bawah ini merupakan karya: Arif Rahmawan

Selamat Hari Guru, Pahlawan


Dari dalam lubuk hatimu
tumbuh rasa empati dan cinta kasih,
yang begitu tulus
terhadap sesama manusia

Di benakmu
tersimpan berbagai gagasan, ide cemerlang
dan angan-angan
untuk membangun manusia seutuhnya

Pada setiap langkah kakimu
terkandung optimisme
bahwa perubahan
dimulai dari pendidikan

Pada setiap ucapanmu
bertebaranlah ilmu-ilmu
doa-doa dan nasihat
bagi umat manusia

Semua itu tercermin dalam tindakanmu
setiap hari
kala mendidik, mengajar
mengawasi, melihat dan mendengar
para muridmu

Dalam dirimu
tersimpan banyak hal
yang istimewa dan penting
bagi peradaban manusia

Selamat Hari Guru, untukmu Pahlawan

Baca Juga :

Kumpulan Puisi tentang Guru untuk Anak SD

Kumpulan Puisi tentang Guru

Ketika Guru Honorer Mengajar

Sesaat setelah bel masuk berbunyi
murid-murid berlarian dari halaman sekolah
menuju kelas masing-masing
sementara kau sudah berdiri di depan pintu
menyambut uluran tangan murid
sebelum satu persatu masuk ke kelas

Dengan wajah berbinar-binar cerah
kau tebarkan pandanganmu memenuhi seisi kelas
Dengan lantang kau ucapkan salam pembuka

Menit-menit setelah itu
hanya suara kerasmu yang terdengar 
dari dalam kelas
menerangkan berbagai ilmu

Muridmu, terdiam
namun ada juga yang berisik
bergerak kesana kemari

Sejenak kau terdiam
masih dengan senyum manismu
tatapan matamu mengarah pada
murid yang tak pernah diam

Lembut kau ingatkan
"mohon perhatikan pelajaran
agar kau bisa faham, anakku"

Pelajaran berlangsung kembali hingga selesai
senyummu masih mengembang
membuat muridmu selalu senang
menerima pelajaran darimu

Ah
Kutahu itu topeng belaka
Kau kelabui muridmu
dengan senyum manismu
dan tingkah riangmu

itu palsu
Kau berhasil menyembunyikan
kegalauan hatimu
tak kau perlihatkan kepada mereka
betapa takutnya dirimu
membayangkan masa depanmu
betapa resahnya dirimu
akan nasibmu sendiri
yang tak jelas ujung pangkalnya

Kegundahan hatimu
terhadap nasib keluargamu
istri dan anakmu di rumah
berhasil kau sembunyikan di hadapan murid-muridmu

Sanggupkah dirimu bertahan
di tengah himpitan zaman 
yang semakin kejam ?

Beban Berat di Pundakmu, Wahai Guru

Di Pundakmu
ada beban berat yang dipikulkan masyarakat
kepadamu

Mereka mengirim putra-putri tercinta 
ke dalam lembaga pendidikan
agar menjadi pintar, cerdas, berkarakter dan bermartabat
sesuai keinginan orang tua masing-masing

Engkaulah yang diberi tanggung jawab
untuk mengajari anak-anak
dengan ilmu
yang kelak akan berguna
pada masa yang akan datang

Mereka tidak mau tahu
anak-anak mereka harus 
tumbuh dengan pintar di sekolah

Engkau tak diizinkan berbuat kasar
apalagi mengayunkan tangan

Bisa terjerat pasal-pasal HAM
jika nekat melakukan

Kau tak dipuji ketika anak-anak mereka
menjadi pintar
tapi kau akan dihujat manakala
kau bertindak di luar keinginan para orang tua

Beban-beban itu harus kau pikul
dan Pemerintah sudah membayar tunai

mau tidak mau kau harus bekerja keras dan ikhlas
'melaksanakan tugasmu sebagai guru

Sabtu, 30 September 2017

Puisi tentang Guruku Pahlawanku untuk Anak SD, SMP dan SMA

Jika ada seorang murid yang paling dibanggakan ia pasti bernama Fredy. Siapakah dia, silakan berselancar di google, yang jelas tokoh tersebut telah memberangkatkan para gurunya, mulai dari SD hingga SMA. Ada 60an lebih guru yang diberangkatkan olehnya untuk berwisata ke Malaysia dan Singapura.

Hal itu adalah balasan kepada guru yang mungkin hanya pernah ada setelah Indonesia Merdeka. Adapun kita, jika memang berniat membahagiakan para guru, boleh saja mengikuti jejak Fredy (jika mampu), namun jika tidak mampu, cukup doakan para guru tersebut agar selalu sehat dan bahagia.

Puisi-puisi di bawah ini hanyalah secuil upaya untuk menghargai jasa para guru di tanah air tercinta, tak peduli guru honorer atau guru PNS. Mereka adalah pahlawan.



Guruku, Pahlawan dalam Hidupku


Wahai Guruku, Pahlawanku
Masih terngiang-ngiang dengan jelas
nyaring suaramu memenuhi seisi ruang kelas

Melalui sosokmu yang bersahaja
Engkau dengan penuh kesabaran
mengajarkanku berbagai ilmu
yang sebelumnya tak pernah kutahu

Wahai Guruku,
Kau adalah pahlawan dalam
perjalanan hidupku

mengangkatku dari ketidaktahuan
dan kegelapan
menjasi sosok yang mengerti akan
segala sesuatu

Ilmu pengetahuan
Sikap
dan Sopan santun
yang engkau ajarkan
akan kubawa
sebagai bekal
menapakkan kaki
menuju masa depan
yang membentang di depanku

Terima kasih,
Wahai Guruku, Pahlawanku


Engkaulah Pahlawanku, Guruku


Ruang kelas yang terletak di sudut sekolah itu
adalah ruang kelas satu
sebuah ruang kelas di mana untuk pertama kalinya
aku mulai bersentuhan dengan bangku sekolah


mengenakan seragam merah putih
kaki mungil kami
perlahan memasuki ruang kelas itu

Di depan kelas
berdirilah engkau
wahai ibu guruku
dengan sabar menyalami kami

Sepasang mata kami berbinar-binar
wajah kami begitu sumringah
mana kala engkau bercerita
wahai ibu guruku

Ibu Guru, engkaulah pahlawanku
telah banyak kau ajarkan ilmu yang berguna
bagiku untuk meraih masa depanku
di kemudian hari

Jumat, 08 September 2017

Puisi Guru Terbaik untuk Anak SD, SMP dan SMA

Rasanya, tidak akan cukup kata-kata di dunia ini untuk menggambarkan betapa besarnya jasa guru dalam mendidik muridnya. Sosok guru adalah sosok istimewa yang tak boleh tidak ada di dunia ini. Guru yang mengajar dengan ikhlas dan penuh dedikasi tak ubahnya orang tua kita sendiri. Merekalah pelita hati bagi kita semua.

Puisi-puisi di bawah ini adalah puisi terbaik yang saya persembahkan kepada para guru yang ikhlas mengajar dan mendidik putra-putri negeri ini. Di tangan merekalah, putra-putri masa depan bangsa dididik agar mampu menjadi manusia-manusia berbudi luhur.

Wahai Guruku Sungguh besar Jasamu


Wahai Guruku,
sungguh besar jasamu bagiku
bagi kami putra putrimu
di sekolah ini

tak terasa waktu telah melaju
begitu cepat
mengantarku untuk segera beranjak pergi
dari sekolah ini

di sinilah,
engkau selalu
mendidik dan mengajari kami
dengan berbagai macam ilmu
yang kelak kan berguna
dalam menempuh perjalanan hidup kami



Wahai guruku
jasamu sungguh tak terkira
tak sanggup kuungkapkan
dengan kata-kata

wahai guruku,
semua jasa-jasamu
akan kami kenang
sepanjang perjalanan hidup kami

selama-lamanya


Pada Wajah Kami, Putra-Putrimu


Pada wajah kami, putra-putrimu
wahai bapak ibu guru
terpancar kegembiraan
dan keceriaan
kala engkau mengajari kami
bermain dan bernyanyi

pada wajah kami, putra-putrimu
wahai bapak ibu guru
terpendam kecemasan
dan kegalauan akan masa depan kami

pada wajah kami, putra-putrimu
wahai bapak ibu guru
terpancar kesedihan
sebab hari ini hari perpisahan
antara kami dengan engkau
para pendidik kami

pada wajah kami, putra-putrimu
terpendar rasa sesal
atas semua kesalahan yang pernah
kami lakukan kepada engkau

pada wajah kami, putra-putrimu
wahai bapak ibu guru
terpancar doa dan pengharapan
semoga kehidupanmu
dan kehidupan kami
senantiasa berlimpah kebahagiaan

Amin

Sabtu, 02 September 2017

Puisi Singkat tentang Guru untuk Anak SD, SMP dan SMA

Guru merupakan sosok yang sangat penting dalam rantai perjalanan kehidupan manusia. Baik guru formal maupun guru nonformal. Sejak zaman dahulu, yakni zaman ketika teknologi belum berkembang sepesat ini hingga sekarang, guru menempati posisi penting dalam siklus perkembangan hidup manusia. Keberadaan guru pada zaman dahulu tentu jauh berbeda dengan guru pada zaman sekarang.
Pada saat itu, justru murid yang mencari guru, entah untuk belajar ilmu kebijaksanaan, ilmu kanuragan dan ilmu lainnya.

Sekarang, esensi dari guru tetaplah sama, mengajarkan kebaikan dan kebijaksanaan bagi murid-muridnya. Tentu saja, ungkapan yang dipersembahkan kepada guru tak terbatas dalam bentuk puisi semata. Meskipun demikian, tentu tidak ada salahnya menuliskan dan merangkai kata-kata persembahan untuk guru-guru kita.

Semua Puisi di bawah ini merupakan karya: Arif Rahmawan


Pada Tiap Lembar Buku Tulis Ini

Pada lembar-lembar buku tulis ini
tertulis goresan-goresan pensil
yang tak beraturan

Pada lembar-lembar buku lainnya
tertulis goresan lain yang mulai membentuk
angka
dan aksara

Itulah jasamu wahai guruku
tanganku yang sebelumnya hanya bisa
mencoret-coret sekadarnya

telah kau tuntun hingga
akhirnya aku bisa menulis
membaca,
mengucapkan kata,

Terima kasih guruku
kau berikanku kunci tuk
membuka pintu gerbang
ilmu kehidupan
dan ilmu kebijaksanaan

sumber : https://softwaresekolah.co.id


Gurat Renta di Wajamu, Wahai Guruku


Wajahmu terlihat semakin renta
Berpenampilan sederhana
namun selalu rapi
ituah dirimu sosok guru idolaku

Pak Guruku
kau adalah sosok guru teladan
bagi kami murid-muridmu

Saat bel masuk berbunyi
engkau sudah duduk menunggu murid-muridmu

dengan riang gembira
kami bersiap menerima pelajaran darimu
bernyanyi
berhitung
membaca
menulis

semua terasa menyenangkan jika engkau
yang mengajar

Kelak
akan kukenang dirimu
wahai pak guruku
aku bangga menjadi muridmu

Kamis, 08 Juni 2017

Puisi Islami tentang Guru



Sosok guru baik guru dalam pendidikan formal maupun informal misanya di pesantren adalah sosok sentral bagi perkembangan akal dan jiwa murid atau santrinya. Beliau adalah sosok hidup yang mampu mengajarkan banyak hal kebaikan bagi muridnya. Keikhlasan dan ketelatenan dari seorang guru mampu mengubah banyak hal dalam diri para murid.

Puisi Islami yang akan saya bagikan kepada bapak ibuk pembaca blog ini adalah tentang guru.


Terima Kasih Guruku


Ada perasaan sedih diam-diam menyelinap
ke dalam relung hati ini
kala prosesi perpisahan kelas sedang berlangsung

Ketika Bapak Kepala Sekolah
dan Ibu Guru Kelas 6
menyampaikan sambutan yang terasa menyesakkan dadaku
Beliau mengembalikan kami kepada orang tua kami masing-masing

Sungguh tak kuduga
rupanya enam tahun berlalu sudah
Sebuah waktu yang terasa singkat terlewati
dalam sebuah kebersamaan di sekolah ini

Ya Allah
aku menyadari bahwa aku bukan seorang murid yang sempurna
aku pernah melakukan kesalahan-kesalahan yang menjengkelkan guruku
kuberharap semua kenakalanku selama ini tidak menambah beban kehidupan
bapak ibu guruku

Esok hari ketika aku benar-benar akan pergi dari sekolah
dengan membawa ijazah
kan kuhaturkan permintaan maaf yang paling tulus
serta ucapan terima kasih yang tak terhingga
atas semua jasa guruku

Ya Allah,
berikan balasan sebaik-baiknya atas semua kebaikan para Guruku
selama mendidikku di sekolah ini
berikan balasan kepada mereka dalam bentuk kesuksesan dan kebahagiaan yang terus menerus, Amin.

Selasa, 09 Mei 2017

Kumpulan Puisi Guru Singkat tentang Sertifikasi

Puisi dalam postingan kali ini adalah tentang Guru. Puisi-puisi di bawah ini adalah artikel yang kesekian kali yang saya tulis tentang bagaimana besarnya jasa para guru dalam mendidik putra-putri bangsa Indonesia.

Hal itu menunjukkan bahwa berapapun puisi yang saya tulis tentang guru, rasanya tidak habis kata-kata untuk mengenang jasa, kebaikan dan dinamika yang melingkupi para guru. Dalam keterbatasan yang saya miliki, saya mencoba menulis puisi dengan sebaik-baiknya agar bisa membuat diri saya maupun para pembaca selalu teringat dengan jasa para guru, juga mengenang segala sesuatu yang berkaitan dengan guru.

Sila menikmati


Guru Zaman Dahulu, Konon....


Konon, sosok guru pada zaman dulu kala
sangat berwibawa
bahkan terlalu berwibawa

dari cerita yang kudengar dari para guru
Para guru senior yang mengajar mereka dahulu
selalu mengajar dengan tegas tanpa ragu

Mereka juga mengatakan
jika murid melakukan berbagai kesalahan
hukumannya sangat sepadan

hukumannya bahkan sangat keras
tidak hanya dilempar dengan kertas
tapi diberi hukuman dengan tegas

ada yang ditempeleng kepalanya
karena kesalahannya sudah tak terkira
murid tak ada yang berani lapor orang tua

Tapi hasilnya, kerasnya guru pada zaman dahulu
membuat murid berdisiplin selalu patuh pada guru
dan mereka fokus untuk menuntut ilmu

Itulah guru zaman dahulu


Guru Zaman Sekarang

Dunia pendidikan alias dunia perguruan zaman sekarang
sangat jauh beda dengan zaman dulu, memang
zaman dahulu, guru tidak merasa dikekang

Zaman sekarang, guru sudah menerima tunjangan
tunjangan profesi membuat guru merasa nyaman
hidupnya bahagia serba berkecukupan

Mendidik murid menjadi penuh semangat
bekerja setiap hari rajin sangat
karena uang gaji yang diterima adalah amanat

Tapi, konon guru tak sebebas zaman dulu
Kepada murid guru tak boleh sekeras waktu itu
karena sudah ada undang-undang yang berlaku

Guru memiliki rasa sabar yang tinggi
karena jika ada orang tua yang marah, guru bisa diancam bui
Untuk itu dalam mengajar murid guru harus hati-hati


Guru dan Tunjangan Sertifikasi


Guru yang PNS, gajinya tentu besar
ditambah lagi dengan tunjangan sertifikasi yang jumlahnya akbar
dibandingkan profesi lain, postur guru makin berkibar

Tunjangan sertifikasi selalu dinanti setiap tiga bulan
Senyum merekah pun datang, saat uang telah di tangan
Sudah tidak ada lagi Umar Bakrinya Bang Iwan

Gaji Guru PNS sudah di atas rata rata orang
Gaji besar, sertifikasi akbar, keinginan pun datang
ingin punya ini, punya itu dan banyak hal menantang

Puji syukur tentu pada Tuhan Yang Maha Esa
juga pada para pemimpin negara
yang telah mengatur keuangan hingga sampai pada kita

Tugas berat menanti di depan para guru sertifikasi
mendidik anak harus dengan ikhlas hati
negara sudah membayar mahal, pendidikan harus berarti