Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi Rindu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kumpulan Puisi Rindu. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Februari 2018

Puisi RIndu Masa Kecil

Perjalanan pertumbuhan manusia selalu sama. Diawali dari lahir dari rahim ibunda kemudian menjadi seorang bayi. Lalu tumbuh menjadi anak-anak, remaja dan dewasa lalu meninggal dunia.

Masa kecil dan masa lalu merupakan kisah yang tak mungkin diulang kembali, ia hanya bisa hadir dalam kenangan manusia. Setiap manusia memiliki kisah perjalanan masa kecil. Perjalanan masa kecil bisa saja berbeda-beda. Ada yang berlalu dengan penuh kebahagiaan, ada juga yang berlalu dalam suasana yang penuh penderitaan. Akan tetapi, pada saat masih kecil, manusia belum memiliki dan merasakan dengan jelas, apa itu kebahagiaan dan apa itu penderitaan.

Masa kecil, masa kanak-kanak bagi banyak orang selalu indah untuk dikenang, lebih indah dari kisah cinta romeo dan juliet.

Di bawah ini merupakan kumpulan puisi bertema kerinduan terhadap masa kecil. Kerinduan yang tidak mungkin akan terobati. Kerinduan yang akan dibawa kelak ke alam sana.



Selembar Foto Masa Kecil

Dari dalam lemari yang berisi banyak dokumen
Kutemukan selembar foto seukuran kartu pos
sudah agak kusam

Selembar foto keluarga
Ayah, Ibu, adik dan kakakku

Aku masih berusia lima tahun kala itu
dengan raut wajah yang masih lucu

Memandang foto itu
seketika berkelebat semua cerita masa kecilku

Samar-samar terdengar suara ibu membangunkanku
kala aku masih tertidur

Ibu, engkau selalu bangun lebih pagi
melakukan aktivitas sehari-hari
mempersiapkan segala hal yang kubutuhkan
saat ke sekolah

sarapan, baju seragam dan sepatu

Sementara ayah
bersiap-siap pergi ke sawah
tak lupa beliau berpamitan kepada ibu,
aku, adik dan kakak

Pulang sekolah
aku selalu berteriak memanggilmu, Ibu

Kerinduan alami, setelah berpisah
selama enam jam di sekolah

Masa itu, titik paling indah
dalam garis kehidupanku

bersamamu, Ibu, Ayah, adik dan kakakku

sebagai bekal menjalani kehidupan
bersama keluargaku kelak...


Indahnya masa kecil


Masa kecil itu sungguh indah
berwarna warni bagai pelangi

semua kisah yang terjadi
adalah tentang keriangan, keceriaan dan kegembiraan

dengan sedikit rasa sedih dan muram
yang tak begitu dihiraukan

Setiap hari dilewati hanya dengan bermain
bercanda
dengan sedikit belajar

masa kecil berarti
belum banyak memikirkan masalah

yang dipikirkan hanyalah kegiatan hari ini semata

Persoalan esok hari
ada PR atau tidak
itu urusan belakang

Itu masa kecil
yang begitu indah

Kamis, 01 Februari 2018

Puisi Rindu Kampung Halaman

Kehidupan perkotaan yang seolah-olah selau berhias kebahagiaan dan berlimpah harta membuat jutaan orang berhasrat mengadu nasib di kota terutama ibukota. Ditinggalkanlah kampung halaman yang sepi namun tenteram juga ditanggalkanlah semua kenangan masa lalu di desa yang dipenuhi dengan area persawahan.

Akan tetapi sejauh-jauh kaki melangkah, pasti kan pulang jua ke kampung halaman. Di sanalah identitas kita pertamatercipta, di sanalah ayah dan ibu tinggal. Kemudian rasa rindu menggerakkan hati dan badan untuk segera pulang kampung menengok kedua orangtua atau saudara-saudara.

Puisi di bawah ini merupakan puisi yang bertema keindahan dan suasana kampung halaman yang selalu menimbulkan rasa kangen.


Puisi Rindu Kampung Halaman



Dari jarak yang teramat jauh
Aku mengirim pesan rindu
Yang kubisikkan pelan
Lewat butiran air hujan yang turun
Di kota perantauanku

Semoga pada saat yang sama
Tetesan hujan pun jatuh
Di kampung halamanku
Di desa kecil di lereng pegunungan

Hujan di kotaku
hujan pertama setelah kemarau panjang
tetesannya menimpa tanah
Meniupkan aroma tanah
Yang begitu menggoda
Mengingatkanku pada tanah pekarangan
Belakang rumah

Di sanalah kehangatan keluarga tercipta
Ayah mengajari kami menanam bunga dan pepohonan
Kami berdua
Aku dan adik giat membantu ayah
Ibu menyiapkan sarapan dan minuman segar

Kaca jendela semakin basah dengan air hujan
Rinduku pada kampung halaman
Semakin tak tertahankan

Bilakah kujumpa Ayah Ibu



Pada gelap malam yang sepi
Bulan purnama memendarkan cahaya lembutnya
Sebagian terhalang pepohonan
Melemparkanku ke dalam kerinduan
Pada ayah Ibu nun jauh di sana

Aku mengaduh merintih
Mendendangkan lagu rindu
Pada rumah ayah ibu dengan segala suasananya
di mana suka duka terjadi di setiap sudutnya

Terkenang akan masa kecilku
Bermain bercanda bercengkerama dengan adik dan kakakku
Sesekali kami bertengkar hebat

Hingga Ibu datang memisahkan kami
Yang sudah berurai air mata karena takut
Lalu mendekap kami ke dalam peluknya
Kami semua tenang, damai
Dan bercanda kembali

Ayah Ibu, aku rindu ingin pulang ke kampung halaman
Lalu bersujud di kakimu
Agar damai dan tenang hidupku
Hidup kami

Pulang Kampung


Di stasiun
Tiba jua kereta yang akan mengantarku pulang
Ke kampung halaman
Bergegas masuk ke gerbong kereta
Aku duduk termangu memandang keluar melalui kaca jendela
Yang sedikit basah

Saat kereta mulai berjalan
Hatiku tak karuan
Terbayang-bayang wajah ayah ibu
Yang pasti sudah sepuh

Gemuruh dalam dada seakan tak kuasa
Menahan rasa rindu untuk segera pulang

Ayah Ibu
Aku tahu aku tak berbakti
Pergi merantau tanpa restumu
Bermodal keyakinan dan optimisme
Dan pasti doa-doa kalian

Kini aku kan pulang
Tuk memohon ampun dan maaf
Atas segala kenekatan selama ini

Mudah-mudahan pintu rumah
Selalu terbuka untuk putramu
Yang selalu ingin berbakti kepadamu

Rabu, 31 Januari 2018

Puisi Rindu Ayah, Ibu, Sahabat dan Kekasih 2018

Rindu datang tanpa diduga, ia bagaikan semilir angin yang tiba-tiba menerpa tanpa tahu dari mana asalnya. Rindu tidak melulu kepada pasangan atau kekasih. Bisa juga rindu kepada ayah, ibu, sahabat atau siapa saja.

Rindu kepada ayah mengingatkan kita pada semua kenangan yang terjadi sejak masa kecil hingga dewasa. Ingatlah bagaimana ayah selalu bekerja keras mencari nafkah untuk keluarga. Pada saat bersamaan beliau curahkan cinta dan kasih sayang kepada putra-putrinya. Beliau selalu memperhatikan setiap perkembangan kita sejak kecil.

Rindu kepada ibu, juga hampir sama dengan rindu kepada ayah. Kita akan selalu terkenang-kenang dengan kebersamaan keluarga yang hangat bersama ibu, ayah, kakak dan adik kita. Ibu adalah sosok terpenting dalam kehidupan manusia. Beliau, dengan penuh kasih sayang dan kesabaran merawat kita hingga usia remaja.

Sementera rindu kepada sahabat terkadang membingungkan. Ini rindu ataukah cinta ?

Puisi di bawah ini merupakan puisi tentang rindu kepada orang orang tercinta misalnya ayah, ibu, sahabat dan kekasih.


Bapak, Aku Rindu


Bapak

Ratusan hari telah berlalu
ratusan hari aku menggigil dalam kerinduan
kepadamu

Selembar foto ini mengingatkanku

Engkaulah yang dulu selalu memegang sepasang tanganku
kala belajar berjalan
menapak jalan berkerikil di depan rumah
jalan yang asing bagi telapak kaki kecilku
yang baru setahun dua tahun mengenal dunia

Engkau jua yang menggendongku
kala aku menangis keras
setelah berkali-kali terjatuh
hingga akhirnya aku bisa berjalan

Masih terngiang-ngiang
suaramu kala mendendangkan lagu pengantar tidur
sambil mendekap aku
hingga akhirnya aku terlelap

Bapak
kini aku menyadari betapa
kebersamaan denganmu selama ini
adalah waktu yang sangat berharga
yang tiada mungkin kan terulang

dalam kerinduanku,
aku bersaksi bahwa engkau
adalah anugerah terindah
dari Allah

Untuk Mama yang Aku Rindu

Seorang bayi mungil
terpejam 
di atas dada Ibunda

tangannya masih menggengam
dekapan ibu terasa nyaman baginya

Ibu, bayi itu adalah diriku
kala baru saja terlahir ke dunia

Tiba-tiba aku rindu dengan hangat dekapanmu
yang selalu membuatku merasa sangat nyaman dan tenang

Engkaulah yang selama ini menasihatiku
engkau juga yang selama ini selalu bercerita
tentang Cinta dan kasih sayang
tentang betapa berharganya keluarga
dan juga tentang kebesaran Ilahi

Hari ini, kita terpisah jarak
Aku rindu pulang ke rumah
agar bisa kau dekap lagi
diriku ini, Ibu


Kerinduan kepadamu, Sahabat

Ini rindu macam apa ?
pagi hari bertemu
malam hari dicekam rindu

Engkau sahabatku

tapi ini rindu macam apa ?
tiap malam terkenang-kenang
seraut wajah manismu
sepasang mata indahmu
dan lucu tingkah lakumu

Tapi ini rindu macam apa?
datang menyergap kala malam sunyi
segenap bayang-bayangmu
memenuhi pelupuk mataku
sepanjang malam
setiap malam

Ah, ini mungkin rindu
ataukah cinta
kepadamu, sahabatku


Bilakah Rindu tersampaikan

Dari balik jendela kamar
aku melihat jauh ke bulan
yang  bersinar kembali

sebelumnya, gerhana bulan
telah terjadi

kuberharap rinduku kepadamu
akan terobati segera

adinda

aku sendiri di sini
meski bulan terang benderang
tak sanggup menyinari gundah dalam hatiku
yang sepi diterpa rindu
hanya kepadamu

adinda
kita terpisah adat dan tradisi
cinta kita sulit untuk bersatu
rindu kita tak mungkin tersampaikan

hanya doa dan harapan kepada Tuhan
semoga memberikan jalan terang
jalan terbaik

Selasa, 03 Oktober 2017

Kumpulan Puisi Kangen Pacar, Paling Romantis

Kangen adalah bumbu dari hubungan sepasang insan yang sedang dilanda asmara. Rasa itu berdegup-degup laksana jantung, tak berhenti. Perasaan kangen akan melanda ketika sepasang insan sedang berpisah jarak.
Bahkan baru berpisah sekejap saja, hati rasanya rindu ingin bertemu, itulah cinta dan kangen tak bisa dipisahkan. Kali ini saya akan berbagi puisi tentang rasa kangen terhadap pacar, puisi yang sangat romantis.


Kangen Kamu


Kasih,
baru saja kakimu melangkah pergi
berlalu meninggalkanku

hati ini rasanya kangen sekali

terbayang-bayang
semua yang ada pada dirimu

Sepasang bening bola matamu
telah membuatku terhanyut
dalam lautan cinta
yang begitu dalam

Sepasang bibirmu
yang merah merekah
membuatku tak berdaya
lunglai dalam asmara

Suaramu yang lembut
kala berbicara di depanku
membuatku tak ingin jauh darimu

Kasih, betapa aku kangen kamu

Ingin rasanya segera bertemu denganmu
menghabiskan seluruh
waktu dalam hidupku
bersamamu
selama-lamanya
hingga maut memisahkan kita

Kasih, aku kangen
benar-benar kangen


Apakah Kau Kangen kepadaku ?


Malam hening
di ujung desa ini
aku sendiri berteman sepi

di atas sana
bintang-bintang berjuta-juta jumlahnya
bertaburan

Hawa dingin menyelinap
meski telah kukenakan baju hangat


Malam ini, kasih
kangenkah kau kepadaku ?

Dulu saat malam beranjak sunyi
kau hadir menemaniku
di beranda rumah ini

bercanda tawa
bergurau
di bawah jutaan bintang

namun, kini semuanya telah berakhir

malam hening seperti ini
aku sendiri
tanpa dirimu lagi

namun, bolehkah aku bertanya
kangenkah kamu kepadaku
kasih ?


Bunga Kerinduan

Di taman hatiku 
kini telah tumbuh
bunga-bunga yang sangat indah

bunga itu mulai bersemi
kuncupnya berwarna warni
merah hijau kuning
sungguh semarak

tangkainya sangat lembut dipegang
ah karena baru tumbuh
mungkin

Bunga itu tumbuh begitu saja
ia tumbuh karena sepasang
mata indahmu
menatapku

Siapakah gerangan dirimu ?
bolehkah kupanggil kau
kasih ?

Ya, kaulah gadis berjilbab ungu
yang beradu pandang denganku
sore itu

aku tersenyum
kaupun tersipu

Sejak itulah
hatiku yang semula gersang
mulai ditumbuhi
bunga-bunga kerinduan

bunga rindu yang hanya kepadamu
gadis manis berjilbab ungu

Rabu, 24 Mei 2017

Kumpulan Puisi Rindu Bulan Ramadhan, Terbaik 2017

Rindu ramadhan, itulah perasaan yang saat ini sedang menerpa jutaan umat Islam di Indonesia. Meskipun pada bulan tersebut, umat Islam diharuskan untuk berpuasa menahan lapar, haus dan menjaga hawa nafsu semua itu dijalani dengan penuh keikhlasan.

Kerinduan umat Islam terhadap bulan ramadhan sering disambut dengan ucapan Marhaban ya Ramadhan bukan tanpa alasan. Allah menjanjikan banyak pahala bagi umat Islam di dalam berlangsungnya bulan ramadhan. Selain itu, Ramadhan merupakan ajang penempaan diri agar menjadi insan yang bertakwa.

Di bawah ini merupakan kumpulan puisi-puisi kerinduan terhadap bulan puasa ramadhan, hanyalah sebagai pengingat bagi diri saya sendiri, yang mudah-mudahan bisa bapak ibuk nikmati sembari menunggu buka puasa.

Lampu Jalan Saksi Hidupku


Temaram lelampu jalanan
pada dini hari yang sepi
masih saja mengingatkanku
pada selembar kisah dalam buku biografi hidupku

Semua itu tentang Ramadhan

Aku pernah melewati puasa ramadhan
sendiri di tempat yang jauh dari keluarga

Pada dini hari itu,
aku beranjak pulang
setelah bergelut mencari nafkah

di antara sayup-sayup suara tadarus
aku berjalan menyusuri kesunyian malam
di bawah redup lampu jalan di kota itu

Berhenti untuk melaksanakan makan sahur
di sebuah warung kecil

Lalu melanjutkan perjalanan
hingga tiba di sebuah masjid
kutunaikan salat di sana
berdoa kepada Allah Azza Wa Jalla

semoga aku menjadi bagian dari umat Islam
yang turut menebarkan kebaikan dengan ikhas

agar menjadi insan bertakwa

Lampu jalan menjadi saksi
perjalanan hidupku
yang membuatku selalu rindu kepadamu, Ramadhan

Rinduku kepadamu, Ramadhan


Marhaban ya ramadhan
bulan penuh rahmat dan ampunan
yang dirindukan umat Islam
sedang menanti di depan
untuk kita lewati

Di sanalah
Allah sedang menghidangkan
segala menu demi kebahagiaan umat Islam

Kita hanya tinggal memilih 
menjalankan amalan ibadah

Berusaha melaksanakan makan sahur
kemudian menjalankan salat Subuh berjamaah

kemudian seharian penuh berpuasa
menahan lapar dahaga dan hawa nafsu 
dengan dihiasai amalan-amalan
zikir, shalat Dhuha
dan beramal saleh kepada sesama manusia

Saat azan maghrib berkumandang
segeralah kita berbuka puasa
untuk mengakhiri dahaga 
juga menjalankan salat maghrib,
salat Isya dan tarawih 
yang diakhiri dengan tadarus

Semua itu membuatku rindu akan datangnya ramadhan


Ramadhan yang Kurindu Datang lagi


Pucuk-pucuk dedaunan
telah mulai bersemi 

fajar telah menyingsing
menerbitkan harapan baru bagi umat manusia

hari ini ramadhan datang jua
bulan puasa yang menjadi tumpuan rindu
umat Islam sedunia
menjumpai kita semua

Bulan itulah bulan penuh ampunan
dari Allah
dan sebagai tempat kita menempa diri

dalam bulan itulah, kuberusaha sekuat tenaga
melaksanakan amal ibadah
kepada Allah Azza Wa Jalla

agar menjadi insan bertakwa
sebagaimana tujuan dari ibadah puasa Ramadhan
yang diperintahkan oleh Allah

Senin, 01 Mei 2017

Kumpulan Puisi Rindu untuk Kekasih yang Jauh

Kehidupan ini begitu indah dengan adanya cinta dan kasih sayang orang-orang di sekitar kita. Cinta mereka kepada kita telah memberikan api semangat kepada kita dalam mengarungi kehidupan. Sebaliknya, ketiadaan cinta kasih, seakan membuat hidup tiada arti. Artinya selama hidup di dunia tebarkanlah cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia, agar tiap-tiap orang mengalami kebahagiaan.

Selain itu, manakala orang yang kita cintai terpisah jarak, kita hanya merasakan kerinduan yang begitu dalam. Kali ini akan saya rangkai kata bertema rindu terutama untuk kekasih yang tak berada di dekat kita. Mudah-mudahan bisa memberi inspirasi.



Puisi Rindu yang Kukirim dari Jauh


Hujan yang mengguyur kota ini
selama berjam-jam
tidak mampu mengguyur
api kerinduan yang menyala-nyala di dalam dadaku, Wahai kekasih


Dari kaca jendela
aku melihat setiap titik hujan yang jatuh menimpa jalanan beraspal
di depan rumah
seakan jatuh juga mengenai hatiku
Ia seperti rindu yang terus menetes ke hatiku

Hawa dingin yang menyergap malam ini
bagai ingin menyiksaku dengan kenangan bersamamu

Kekasih,
jarak yang terbentang di antara kita ini
seperti ingin menguji rasa cinta di antara kita

Meskipun hanya bayang-bayangmu
yang selama ini selalu bersamaku

Rasa rindu ini
bukti cinta kasihku kepadamu
Kekasih


Aku Ingin segera Bertemu Denganmu



Sayang, ucapan ulang tahun yang kau kirim
melalui media sosial ini
yang disertai kata-kata rindu
telah membuatku terhanyut
dalam buaian kerinduan
yang selama ini belum pernah aku rasakan

Kekasih, kegelapan malam ini mengapa terasa lama
mengurungku di dalam kamarku
Ini adalah malam terpanjang yang pernah aku alami

Rinduku kepadamu
telah mengulur waktu ini menjadi sangat lama

Besok, aku akan segera bertemu denganmu
akan kutumpahkan segala kerinduanku
kepadamu

Saat Nanti Berjumpa Denganmu

Pesawat handphone ini kutimang-timang
Kumembayangkan bagaimana senangnya hatiku
saat esok hari bertemu denganmu

Terlalu lama aku dicekam rasa rindu seperti ini
rindu kepadamu, kekasih
seorang yang sangat aku sayangi dan aku cintai

Engkau begitu berharga dalam kehidupanku
meskipun kini terpisah jarak

Kota di mana kini kau berada
terpisah ribuan kilometer
di seberang lautan

Kerinduanku kepadamu semakin tak tertahankan

Esok hari engkau akan datang ke kotaku
Kedatanganmu adalah air yang mengguyur
api kerinduanku yang telah berkobar lama sekali

Kedatanganmu akan kusambut dengan meriah
Karena engkau adalah cinta sejatiku


Rindu ini Hanya Untukmu


Di ujung kerinduanku engkau berdiri
Saat kuberjalan melangkahkan kakiku
engkau tak pernah bisa kuraih

kita terpisah jarak yang jauh
kuberharap takdir berpihak kepada kita

sehingga mempertemukan kita
setiap hari
dalam nuansa kebahagiaan

Rindu ini hanya untukmu
kekasih yang berada di seberang kota
Ku tunggu hadirmu di sisiku


Jumat, 28 April 2017

Kumpulan Puisi Rindu, Romantis Menyentuh Hati

Selain perasaan cinta, rasa rindu merupakan anugerah terindah yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia. Di antara keduanya, telah terjalin hubungan yang sangat erat. Saat mencintai seseorang, kita juga akan merindukannya. Begitupun sebaliknya. Seperti itulah hubungan cinta kasih antara  sesama manusia yang berlawan jenis. Selalu indah untuk dituliskan, selalu menarik untuk dibicarakan.

Selain daripada itu, rasa rindu dan cinta tidak semata-mata hinggap dalam jiwa para pecinta. Kerinduan yang tumbuh dari seorang anak kepada ayah atau ibunya atau sebaliknya. Singkatnya, rasa rindu dan cinta bisa menghinggapi siapapun manusia di dunia ini tanpa memandang usia.

Sebagaimana para penyair yang mengabadikan setiap perasaannya menjadi kata-kata, sayapun hendak mencoba menuliskan syair-syair kerinduan ke dalam puisi di bawah ini. Memang tak seindah kata-kata yang dijalin para penyair besar, puisi saya hanyalah rangkaian kata-kata sederhana yang coba saya kumpulkan menjadi bait-bait yang bermakna, bagi saya.

Jika bapak ibuk sudi meluangkan waktu sekian menit untuk membacanya, saya persilakan untuk terus menyimak kata demi kata di bawah ini.



Gelap Malam, sang Pengantar Rindu


Senja merah itu
bagai pintu gerbang menuju pekatnya malam
ia selalu tiba bersamaan dengan
hawa dingin yang secepat kilat
Membekukan hatiku

Gelap malam dengan iringan orkestra malam
yang dimainkan para hewan malam
Terus saja menyihirku
Ke dalam ritual yang sama
Yang selalu kualami
Sejak berpisah denganmu
Kerinduan
Dalam dingin malam yang gelap
Bayang wajahmu muncul
Menari-nari di depan mataku

Ilusi itu terus saja mendatangiku
Tanpa bisa kuhindari

Kerinduanku kepadamu
Telah membekukan hatiku
Entah sampai kapan


Kerinduan yang tak henti mengalir


Telah kurelakan diriku
Hanyut dalam buaian rindu
Yang kau kirim lewat pancaran sinar matamu

Sepasang bola matamu membuat rinduku kepadamu
Makin tak terhenti
bagai sinar mentari
Yang menarik pucuk-pucuk daun untuk terus tumbuh

Telah kurelakan juga
Diriku terikat
Dalam mantra sakti
Yang terucap dari indah bibirmu

Suara merdu yang keluar dari sepasang bibir merahmu
Bagai mantra sang dukun sakti
yang menyihirku
untuk terus memikirkanmu

Kekasihku
Semua hal yang ada pada dirimu
Adalah panah sakti
Yang menghunjam tubuhku
Mengucurkan darah kerinduan
Yang tak pernah berhenti mengalir

Sore dan Sepeda Motor Ayah


Ayah,
Sudah seribu hari
 tubuh rapuh ayah
Terbaring
terkubur sendiri
di dalam pusara ini

Seribu hari yang lalu
Aku, ibu, kakak, adik
Dan orang-orang
Mengantarmu menuju tempat ini

Ayah pasti tahu, sudah seribu pagi pula
Tiap terbangun dari tidur
Aku berharap
Sore harinya aku mendengar
Deru sepeda motor ayah memasuki halaman rumah

Namun, sore dan suara sepeda motor ayah
Yang selalu kurindukan tak pernah datang

Sore hari yang dulu selalu bermelodikan
Suara sepeda motor ayah yang nyaring
Adalah sore yang paling indah
Adalah sore yang selalu kurindukan
Sampai tiba waktunya orang-orang
Mengirimku sendirian
Ke tempat ini