Selasa, 25 April 2017

Kumpulan Puisi Bunga Melati Singkat, untuk Anak SD

Bunga melati merupakan salah satu bunga yang juga digemari oleh para penyair baik penyair profesional maupun para pelajar yang sedang berlatih menulis puisi. Aromanya yang harum semerbak mengundang imajinasi setiap insan untuk menggoreskan kata-kata menjadi puisi yang paling indah.

Termasuk saya sendiri berkeinginan untuk menulis puisi tentang bunga melati. Kali ini puisi yang saya tulis diperuntukkan untuk putra-putri kita anak SD agar bisa mengenal keindahan alam melalui bunga melati. Puisinya cukup pendek dan singkat sehingga mudah dihafal.



Aroma Puspa Melati Nan Wangi

Kala kubuka jendela kamarku
Angin berhembus lembut
membawa aroma yang begitu harum

Itulah aroma bunga melati
yang ditanam Ibu di samping rumah

Aroma melati nan wangi
menghadirkan rasa damai
dalam jiwa

menyegarkan pikiran
yang gundah gulana

Membangkitkan
semangat untuk menapak masa depan
yang cerah


Bunga Melati yang Tumbuh di Taman

Ada bunga melati yang tumbuh
di taman
di depan kelasku

Ditanam beberapa tahun silam
oleh kakak-kakak kelasku
kelas enam yang akan segera lulus

Sesekali aroma melati tercium
dari hidungku ketika sedang mengikuti pelajaran
di kelas

Kupetik beberapa bunga melati
lalu kurangkai
kupersembahkan kepada mereka
saat hari perpisahan tiba


Aku Ingin Seperti Melati

Aku ingin seperti bunga melati
yang baunya harum
dan dicintai banyak orang

Dengan belajar giat
aku ingin berprestasi
dan menjadi juara di kelasku

agar namaku harum
dikenang sepanjang masa

Aku ingin seperti bunga melati
yang berwarna putih

Dengan rajin beribadah
dan beramal soleh
aku ingin hatiku bersih
dan putih dari segala iri dengki
dan kemunafikan


Aku ingin berjuang meraih cita-cita
agar semangatku terus tumbuh
seperti melati yang terus tumbuh dan mewangi

Bunga Melati yang Kutabur di Pusara Ibu

Duka ini entah kapan segera berlalu
Kepergianmu, Ibu
membuatku tak lagi
bisa tersenyum seperti dulu

Bunga melati yang kutabur di pusaramu, Ibu
tak kuasa mengusir rasa kehilangan atas kepergianmu

Ibu, belum sempat kumembalas budi jasamu
kepadaku
telah kau tinggalkan aku sendiri
tanpa dekapanmu lagi Ibu

Bunga melati yang kutabur di pusaramu, Ibu
biarkan harumnya mewangi
menemaniku melewati hari-hari
agar aku selalu merasa
bersamamu, Ibu

Melati yang Ditanam Ayah di halaman Rumah

Di halaman rumah,
setiap pagi ayah selalu
menyiram serumpun
puspa melati

Kata beliau,
biarkan melati ini
nanti yang menemaniku

Aku tak begitu memperhatikan
apa maksud beliau

Sampai pada suatu hari
sepulang sekolah

Rumahku penuh dengan orang-orang

dengan wajah duka
Ibuku memelukku
sambil meneteskan air mata

Ayah, rupanya itulah maksud perkataanmu

Artikel Terkait